Efek buku
Dunia Ana serasa menyebar dalam pemikiran saya akhir-akhir ini. Ditambah dengan
melonjaknya pupolaritas batu akik dinegeri ini, menjadikan manusia
berlomba-lomba menggali apa saja yang tersembunyi dibelahan bumi ini. Apapun
yang bisa dijual. Harga minyak dunia semakin kacau, cuaca lebih banyak terasa
panas bercampur zat kimia dan debu yang menyesakkan dada serta mata. Semantara
dulu, panas tak sekejam ini.
Dunia sedang
berada posisi meriang sepertinya, Tapi Tuhan sungguh kuasa, berpuluh tahun digali, berkali-kali
diracuni ala mini, masih saja semuanya seolah bertahan baik-baik saja. Atau
jangan-jangan tanpa disadari ada penurunan kualitas hidup (dalam hal ini
kesehatan) manusia? Saya kurang faham. Yang jelas manusia sekarang tubuhnya
sangat besar-besar untuk usia remaja. Tapi tak tampah kokoh, ibarat ayam yang
diberi makanan dan obat, besar namun ringkit. Disisi lain, dipinggiran kota,
didesa-desa, pertumbuhan serasa paradox, mereka tampak tak normal, kecil, kurus
dan kering tampaknya. Entah masalah gizi, atau ketidaktahuanku soal gen asian
yang memang terkenal dengan orang-orang pendek dan kecil. Hanya rasa-rasanya,
jaman kecilku, sebayaku tak sekecil itu.
12 Maret 2015.
Surabaya.
0 comments
click to leave a comment!