Menyikapi sikap orang lain memang bukan perkara mudah. Ibarat kata, its complicated.
Seringkali dan memang umumnya, setiap kepala punya watak sendiri yang bercokol dalam dirinya. Watak setiap orang berbeda, meskipun dalam lingkup keluarga, masih saudara, atau bahkan kakak-adik. Ini fitrah manusia. Perbedaan itu yang katanya menjadikan indah. Namun pertanyaannya, dari sisi mana indahnya? Kalo watak setiap manusia itu positif mungkin indah jadinya, tapi kalau ternyata yang dihadapi adalah tipikal orang-orang dengan watak negatif semisal pemrah, emosional tinggi, mudah iri dan skeptis, bagaimana??
Aku mencoba melihat sisi positif dari watak negatif ini, bahwa hikmahnya : ketika kita melihat dan dihadapkan dengan orang-orang seperti itu, maka tetaplah menjadi baik, belajar baik dari orang orang yang kurang baik, agar kita tidak menjadi holongan yang kurang baik itu.
Hidup dimanapun, pasti berat. Tidak dikota, maupun desa, tapi keyika mampu mengambil sikap yang tepat, kita tidak akan tidak akan tertekan kok.
Jadi, kembalikan pada diri sendiri, bahwa semangat untuk jadi baik harus selalu dipompa, upgrade, ditambah. Sakit memang, tapi manis kok.diakhirnya. Dan pada akhirnya, semoga kita menjadi orang dengan watak yang baik. Hari ini dan seterusnya.
0 comments
click to leave a comment!