Senin, 13 Juli 2009

Membaca Menyebabkan Kangen Dan Lapar

Memutar kembali sedikit kenangan yang pernah ada dan terkungkung lama dalam terpurung otak namun belum sempat tertulis, akan menjadi hal yang menyenangkan. Saat ini adalah saat yang tepat untuk menuliskan beberapa hal yang sempat beberapa tahun lalu ada. Tentang sebuah episode kehidupan pribadi yang menyangkut perasaan pribadi. Kembali lagi membuka diary, persahabatan atau tepatnya persaudaraaan semasa SMA. Kami adalah Gravity Mutalazymaen, sebuah label yang akan aku (mungkin yang lainya juga) bawa dengan bangga kemana-mana karena semua sudah terpencar kemana-mana.
Tak perlu mendramatisir keadaan lagi, niat pertama kali aku menghidupkan computer adalah mendengarkan Superglad lewat Winamp sebagai pengantar tidur siang. Tapi icon Microsoft Word 2007 menarik perhatianku, bingung dengan apa yang akan aku tulis akhirnya tema jatuh tema liburan semasa di asrama, jangan salahkan kalau nantinya malah melebar kemana-mana. Toh menyisakan sedikit waktu untuk menuliskan sebuah hal lebih baik daripada menghabiskan waktu untuk tidur siang.
Aku ingat liburan kami (Gravity) ketika beberapa orang dari kami tak beranjak pulang ketika liburan seperti ini. Banyak alasan untuk hal ini, mulai dari jarak yang jauh untuk pulang, bosan di rumah, persiapan acara, atau sekedar terjebak kerena kasihan teman lain yang tidak pulang. Nikmat sekali hidup diasrama dengan beberapa anggota penghuni lain yang sementara hilang.
Semuanya seolah jadi milik pribadi, kamar mandi tak perlu mengantri, banyak tempat pilihan kamar untuk tidur dan belajar (mungkin), serta sarana lain yang bebas mau kita apakan saja. Contohnya; TV yang tak pernah mati, lapangan olah raga open 24 jam, computer untuk game dan terakhir sarana kebebasan tingkah polah yang tak lagi dikendalikan seratus persen peraturan asrama di hari aktif biasanya. Ya, tak ada batas jam malam untuk pulang ke asrama, tak ada tuntutan untuk tidur berapa jam sehari. It’s free but sometimes I feel so lonely hahahaha…!!
Di Solo, tepatnya daerah Kadipiro, kami sementara berdomisili meskipun hanya terbatas selama 3 tahun. Apa saja yang pernah terjadi?
Rekor pertama yang sudah aku pecahkan adalah menjadi mukhalif ngadim (pelanggar berat) pertama untuk peraturan yang sudah di syah kan. Beberapa kesalahan yang tercatat adalah pacaran (padahal belum sampai tahap jadian, tapi surat-suratan bagi pesantren sudah dianggap haram mungkin, dasar primordial..!!), merokok (padahal aku beli sendiri, gak pake uang para algojo), melihat asusila dalam format film (padahal yang menanggung dosa kan aku bukan mereka? Yek…) dan lain sebagainya (uakeh tenan). Atane-atane…!! Sementara disisi lain sebenarnya yang menjadi dewan algojo pun adalah sesama pelaku, hanya saja kadang hukum rimba dan pemerataan hukum belum berjalan seratus persen diasrama. Yang senior lebih punya kuasa dari yang junior..!!
Bagus…!! Hukumannya denda 10.000 atau mungkin 15.000, introgasi kurang lebih 240 menit, terdiri dari pembantaian tengah malam, tes psikologi, pengambilan sumpah dan kesepakatan damai. Huah… malam yang melelahkan, untung ditemani 2 tersangka lain yang bernasib sama dan sama-sama satu angkatan, sekarang mantan mukhalif ngadim itu satu di Al Ahzar mesir sedang yang satunya mengembara bersamaku di Surabaya, semakin menggila hahahaha...
Terlepas dari semua hal yang terpaparkan diatas, asrama tetap menjadi kawah candra dimuka yang mendewasakan kami. Banyak pengetahuan berupa ilmu dan juga pengetahuan sosial yang kami dapat, mulai tentang arti sebuah unity in diversity, heterogen-nya kejiwaan tiap individu, Kuliatu Su’ur (Fakultas Perasaan-), bahkan variasi linguistis yang kadang menjadi bahan untuk joke. Begitulah adanya karena mayoritas kami adalah pendatang dari berbagai background dan sekte berbeda, Jawa Tengah, Banyumas (Dengan Ngapak-nya), Karisedenan Surakarta dengan tata karma; Jatim dengan kitab dan logat pisuhan; daerah lain semisal Jakarta dan luar Jawa. Anak-anak Pondokan dengan sarung dan peci MasyaAllah-nya; anak-anak umum dengan PS dan celana pensil yang waktu itu mulai nge-trend; Al mukarom alumni Al-Ahzar Misro, yang kadang silih berganti numpang tidur di asrama, mendongengkan negeri Fir’aun, flat juga kambing guling, gadis Mesir, sungai Nil, beasiswa depag dan kampus Al Ahzar, tersaji dengan menggebu-gebu tapi tetap gaya Melayu, fasih baca Qur’an sekaligus jayyid jiddan (bagus banget) misuh-misuh versi Bahadur. Semuanya lebur, unity in diversity bersatu padu dalam tiap sholat jamaah maktubah, under the leader (Imam Sholat maksudku).
Hal lain yang pernah aku dapatkan di Solo adalah menemukan sebuah sudut pandang baru tentang perasaan jauh dari orang tua, dekat dengan ilmu dan beratnya bertahan hidup ketika dihadapkan dengan teman-teman lain yang expert ilmunya. Tapi yang paling berat yaitu ketika di hadapkan dengan tanngal muda tapi ATM tanpa dana.
Aku ingin menceritakan bab demi bab secara padu, tapi memori otakku sebagian sudah berkarat karena terlalu banyak tidur tadi malam. Sudahlah, kita teruskan saja tulisan kilasan tentang apa yang terjadi masa lampau itu.
Bagi kami, menjadi seorang yang hidup di Solo, maka yang kami makan adalah makanan Solo, ya iyalah. Introducing, sebuah tempat makan semua golongan atas nama HIK. Adalah kependekan dari Hidangan Istimewa Kampung, orang-orang Jogja menyebutnya Angkringan. Sebuah tempat makan yang biasanya agak remang-remang dengan hidangan khas berupa sego kucing, ndas dan ceker pitik bakar, bonus track berupa fasilitas rokok eceran (unlimited stock). Beberapa malah menjual sate rica-rica, sejenis sate yang di buat dari daging ASU..!!
Aku promosikan beberapa HIK yang pernah kami coba:
HIK Depan Bonoloyo, terletak tepat di depan pintu gerbang kuburan Bonoloyo. Keistimewaan, strategis untuk cuci mata karena juga menghadap jalan raya dimana biasanya banyak cewek berkeliaran, apalagi sore hari. Beberapa HIK di solo memang jarang menjual telur puyuh, tapi di HIK ini tersedia. Konon menirut beberapa riwayat, air yang digunakan untuk mencuci gelas es adalah air yang di ambil dari sumur di tengah kuburan, mungkin itu yang membawa hoki.
HIK Satrio, berada didepan madrasah, istimewanya adalah mudah di jangkau karena dekat. Tapi sisi negatifnya, kita harus berhati-hati karena seorang seniman Senior (Kang Nanang) pernah bertutur yang kurang lebih isinya: HIk berbasis money laundry. Ya, karena harganya menjulang tinggi. Sering terjadi pembulatan dan fluktuasi harga gorengan dan es teh. Namanya juga pedagang berbasis ekonomi, dengan modal sedikit-dikitnya untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya.
HIK Morino, terletak di depan Ruko atau seberang jalan dari HIk satrio, keistimewaannya adalah tempat yang luas, pas di kantong dan penjual yang welcome banget. Himbauan kami selaku alumni, wapadalah kalau membwa HP kesana, karena HIK tersebut adalah tempat pertukaran, jalur transportasi film bokep yang ter up date versi tukang becak dan sopir angkot. Bisa saja kita harus membagi koleksi film dalam HP kita atau malah tertarik dengan film mereka lalu menambah koleksi film di HP kita hahahaha…
HIK MU, keberadaan HIK ini bukan di Manchester Inggris tapi Mburi Unisri. jadi jangan membayangkan Sir Alex Ferguson membuka bisnis sampingan sebagai penjual HIK, hanya saja memang penjual HIK MU yang asli sedikit mirip dengan Rooney. Keistimewaanya HIK MU adalah fasilitas TV yang cocok untuk nonton Bola sampai pagi dan nyaman untuk mengalihkan pikiran dari huru-hara asrama, benar-benar aman untuk apa saja. Sedikit saran, jika kesana belum sholat maka kita bisa menunaikan sholat di mushola Unisri, atau di ruang kerja Bang Mardi (sangat welcome sekali pada setiap laki-laki)
HIK Kulon Rel, agak jauh memang dan rutenya lebih rumit. Pokoknya, dari Joglo lurus kearah Ngemplak sekitar 150 meter, lalu tengok kanan kiri (Nyebrang biar tidak tertabrak truk). Cari aja HIK yang berada letaknya dekat pertigaan, depan warung nasi. Sangat remang-remang tapi sangat murah. Tempat yang tepat untuk melarikan diri tanpa terdeteksi, bahkan untuk menggagas sebuah konspirasi.
HIK Bayan, perlu diketahui HIK ini adalah HIK yang paling murah dari HIK-HIk yang kami paparkan, tapi cukup jauh jaraknya dari asrama. Dengan kendaraan bermotor, laju kendaraan anda kearah jalan Solo-Purwodadi, kira-kira kilometer 5 ada perempatan dan di kanan jalan ada minimarket (perempatan) langsung belok kiri, menyebrang rel, mentok notok njedok sampai tukang jamu atau wartel belok kanan lagi sekitar satu kilometer. Di perempatan yang kedua akan anda temui HIK Murah itu tepat di depan Pos Kampling. Sebagai tambahan, HIK ini mulai populerdan melejit dikalangan anak asrama sehubungan dengan banyaknya anak asrama yang kemalaman untuk masuk asrama dan memilih alternatif untuk numpang nginep dirumah Mas Daboelz Alvonso, salah satu alumni terbaik asrama versi orang tuanya yang memiliki rumah di daerah Bayan, tak jauh dari HIK ini. Nitip salam: Terima Kasih Mas Daboelz atas tumpangannya, anda sangat berjasa, semoga diampuni dosa-dosannya. (Amien dewe-dewe)
HIK ISI, Terletak di depan pintu gerbang ISI (Institut Seni Indonesia). Ini adalah HIK yang paling jauh dari semua HIK yang ada, karena terletak di daerah UNS dan ISI. Namun jangan cepat beranjak karena hidangan di HIK ini komplit, mulai dari ndas bakar sampai Es Coffemix. Hanya saja perlu sedikit uang receh untuk persediaan kalau-kalau ada anak ISI yang ngamen. Di jamin tidak rugi karena suasana yang rame tak kalah dari Manahan, anak muda banget and happy full till drop..!!
Demikian pemaparan tentang beberapa HIk yang pernah kami kunjungi dan membekas di hati. Bener kan dugaanku, tema tulisan liburan jadi menyimpang ke tema HIK. Tapi sejujurnya masih ada beberapa HIk yang belum tertulis tapi sekali lagi memori otakku sudah mulai berkarat because of over sleep last night. Satu lagi yang perlu kami sampaikan, penulis tidak menjamin ke-eksis-an dari beberapa HIK tersebut. Mohon maklum karena sudah lebih dari 2 semester terpisah dari Solo.
Mungkin lain waktu, akan dipaparkan tema-tema warung favorit lain semisal warung nasi Wagiyo, BT, Tonggone Puyung, Mie Ayam Kirun, ES Seroja, Susu Murni Joglo, Susu Murni Bang Kiwil, Es Campur Seroja, Ayam Bakar Samra, Es Kobar, WS Sholikin, Green House, bahkan Food Court SGM.
Tempat PS-an bersejarah semisal Slank, Joglo Biiliard, Sawah, Plus-Plus. Mungkin juga menjadi tema yang FUN untuk di kabarkan pada yang lain. Mari, teman-teman, sodara-sodaraku sesama alumni atau siapa saja berbagi lewat tulisan. Jaga diri, ati-ati nak nyebrang, eling utang, ojo lali mangan meskipun urung kiriman… muach..!!
Yah… semua cukup untuk di kenang, tulisan yang nggak mecingz antara isi dan judul, nggak mutu gara-gara kebanyakan koma dan nggak jelas bahasanya ini juga cukup dibaca sekali saja.
Moga bermanfaaat fi dunya wal akhrat, akulu kuoli hadza, astaghfirullah, nahnu min qismu tarbiyah, lughoh, amn al markazi, nadofah, sirkah, maktabah, riyadoh, sikhah, wa hoiru dzalik, annal mukholifina fi hadal lailah HUM..!!
Kaifal Mak?
Muhammadurosullulah..!!
Wallahua’lam bisowap..!!

Abimanyu_
_Surabaya, 13 Juli 2009

1 comments

click to leave a comment!

1:09 PM Delete comments

haha...bie...
marahi pengen balik neng asrama ae...tulisanmu...ayou bie ...kembangkan lagi bakat flasbacknya.hehe.....

Reply
avatar