Meminta, tidak menunggu kritik

Kawan, sesekali sepertinya kita harus melakukan hal ini dalam hidup. Secara berkala mungkin, dalam setahun sekali, atau terserah sesukamu saja lah.

Beberapa hari kemarin, iseng, tidak punya kerjaan, dan memang berniat hibernasi sehat. Maka saya sempatkan komunikasi dengan beberapa teman dekat.

Terbesit fikiran gara-gara membaca majalah yayasan dengan headline "ramadhan bulan intropeksi" saya fikir minta kritik pada teman atau siapapun yang kenal kita, entah dalam rentang waktu yang cukup lama atau baru, tak masalah.

Hasilnya, diluar dugaan, banyak sekali hal yang tidak saya sadari yang saya tahu justru dari mereka yang mengkritik saya. Terkait pola makan, prioritas hidup, ibadah, dan banyak lainnya.

Ini menyenangkan, meskipun ada beberapa part kritikan yang saya kurang sepakat, saya tidak mencoba menyangkalnya. Orang lain, boleh saja punya persepsi yang berbeda dari cara memandang kita kan? Ini fitrah, syukuri dan tertawakan saja.

Saya berterimakasih untuk mereka, yang mengkritik saya, karena diam-diam mereka sebenarnya memperhatikan kita. Dan tak ada salahnya meminta nasihat pada mereka tanpa memandang usia, oh bukan nasihat, tapi kritik, agar kita benar-benar memikirkan dalam-dalam apa yang dikatakan sejujurnya oleh orang lain. Terima kasih.